Siapkah?

Februari 2021

Hai mood. Hal yang sangat sulit kulakukan saat ini adalah, merangkai kata.

Kata orang, kita itu harus terbiasa dengan perubahan. Ya... mungkin benar. Namun, tidak bagiku perubahan yang terjadi di sekitarku dan juga merubah ritme kehidupanku agaknya sulit super sangaat sulit kuterima. 

Tidak terbiasa, mungkin itu alasan utamanya.

Takut untuk melangkah pada pijakan yang aku tidak tahu, apakah itu air yang dalam/dangkal, ataukah sebuah tanah yang menghisap? Ketakutan mengisi hampir sepertiga otakku. Harusnya ini alasan utama.

Sudah hukum alam, jika kau menambahkan sesuatu dalam hidupmu... maka akan berkurang juga sesuatu dalam hidupmu. 

Hidupku... Iya, saat ini hidupku berkutat pada kerja, adik dan teman. Porsi hidup yang Tuhan berikan untuk si aku hanya pas 3 porsi. Lalu, ada hal yang disebut pasangan perlu ditambahkan dalam porsiku. Sedang aku hanya punya tiga, maka satu akan tersingkirkan. Jika tidak tersingkir, maka pasti akan berkurang.

Berkurang waktu. Di dunia ini hanya waktu yang bergerak maju. Konstan. Tidak bisa dinego. Jika dalam 24x7x30x12 aku disibukkan dengan 3 porsiku. Maka akan ada kalkulasi ulang agar dapat menambahkan satu. Yang jadi masalah adalah, aku enggan menghitungnya-membaginya-memikirkannya.

Aku cukup bersyukur dengan hidup yang kumiliki saat ini. Semua serba pas.

Semua tentang tanggung jawab, pengorbanan, dan banyak lagi. Akankah aku mampu menjalaninya? Jelas jelas porsi ini harus diutamakan. Siapkah kau?


No comments:

Powered by Blogger.